Mewujudkan Program Pemerintah tentang Ketahanan Pangan

  • Aug 15, 2023
  • Desa Sentul

Reportase Multi 1 : Mewujudkan Program Pemerintah tentang Ketahanan Pangan

 

Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Alternatif Makanan Pokok Selain Nasi Bantu Wujudkan Program Pemerintah

 

Batang, (14/7) Mahasiswa dan Mahasiswi Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2023 menyelenggarakan penyuluhan tentang Mewujudkan Program Pemerintah tentang Ketahanan Pangan pada Kamis (3/8/2023) sebagai bentuk dukungan terhadap Program Pemerintah tentang Ketahanan Pangan di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.

 

Ketahanan Pangan merupakan salah satu program pemerintah untuk mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program ini merupakan salah satu bentuk usaha yang dikerahkan untuk mendukung agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). TPB sendiri bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

 

Desa Sentul merupakan desa yang kaya akan sumber daya termasuk sektor pertanian, tetapi dari tahun ke tahun banyak warga yang memilih untuk mencari kerja diluar daerah Desa Sentul karena perubahan fungsi lahan dan semakin menyempitnya tanah yang bisa digunakan untuk persawahan. Hal ini tentu menjadi hambatan dalam melaksanakan program pemerintah terkait ketahanan pangan yang memang sedang ramai-ramainya digalakkan.

 

Melalui program kerja multidisiplin Kuliah Kerja Nyata Tim II Undip 2023, tim KKN Undip yang diterjunkan di Desa Sentul melaksanakan program “Mewujudkan Program Pemerintah tentang Ketahanan Pangan". Kegiatan ini bertujuan untuk mulai mengenalkan alternatif-alternatif makanan bagi warga agar pemenuhan kecukupan gizi dapat tercapai.

 

Sosialisasi ditargetkan kepada petani, UMKM, dan masyarakat sebagai pihak-pihak yang dianggap paling dekat dengan tujuan program ini. Karena semakin menyempitnya lahan pertanian padi di Desa Sentul, hasil panennya pun juga semakin sedikit. Memberikan alternatif pangan selain beras tidak hanya diharapkan agar harga beras tetap setara dengan harga bahan pokok makanan yang lain, tetapi juga menyediakan pemenuhan gizi yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi.

 

Sosialisasi dilaksanakan dengan pemaparan materi lewat PowerPoint. Dipandu dengan mahasiswa dari berbagai program keilmuan, pemberian banyak solusi dari berbagai sudut pandang merupakan poin utama yang ingin dicapai. Dari fakultas perikanan misalnya, salah satu alternatif yang dipaparkan adalah program Budikdamber atau budidaya ikan di dalam ember yang bisa dilakukan di rumah masing-masing warga hanya bermodalkan ember dan bibit ikan. Dari fakultas pertanian memberikan referensi program RPL atau Rumah Pangan Lestari yang berupa pembuatan pertanian kecil di pekarangan rumah. RPL ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui penyediaan aneka sayur dan buah serta sumber protein hewani. Kombinasi antara program budikdamber dan RPL tentunya bisa menjadi salah satu inspirasi bagi warga untuk melaksanakan program ketahanan pangan.

 

Selain itu, dari prodi sastra Inggris sendiri menawarkan berbagai pilihan menu makanan yang terbuat dari bahan alternatif pengganti nasi seperti kentang dan oats. Menu dan resep makanan yang disajikan terinspirasi atau mengambil dari makanan-makanan khas barat yang sejatinya memang jarang menggunakan nasi. Pengenalan ini dilakukan agar masyarakat menyadari banyak sekali variasi pilihan makanan yang bisa dibuat. Potato salad dan oat fried rice pun disajikan untuk peserta dan mereka diminta mencicipinya supaya bisa membandingkan rasa.

 

"Enak, Mbak. Pedasnya mantap, tapi ya itu, kita tuh orang desa, kalo belum makan nasi ya rasanya belum makan." Ujar salah satu warga saat pelaksanaan pemaparan materi Kamis (3/8/2023).

 

Dengan dilaksanakannya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat Desa Sentul bisa mulai mempertimbangkan alternatif bahan makanan untuk membantu tercapainya program ketahanan pangan dari pemerintah dan pemenuhan kebutuhan gizi.