Program Sosialisasi Kesadaran Limbah Rumah Tangga guna Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat

  • Aug 15, 2023
  • Desa Sentul

Reportase Multi 2: Program Sosialisasi Kesadaran Limbah Rumah Tangga guna Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat

 

Solusi Sampah Organik, Mahasiswa KKN UNDIP Manfaatkan Sampah Sisa Rumah Tangga untuk Pembuatan POC

 

Batang, (14/7) Mahasiswa dan Mahasiswi Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2023 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi POC atau Pupuk Organik Cair pada Rabu (2/8/2023) sebagai bentuk usaha pengurangan sampah yang memang menjadi salah satu masalah utama di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.

 

Sampah organik adalah sampah yang sifatnya mudah terurai atau mudah membusuk, seperti sisa makanan, dedaunan, dan ranting pohon. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang sulit melalui proses pembusukan dan penguraian misalkan plastik, kaleng, dan styrofoam. Sudah banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi jenis-jenis sampah tersebut seperti daur ulang, pembuatan pupuk, pengurangan pemakaian alat berbahan dasar plastik, dan banyak lagi. Akan tetapi, aktivitas masyarakat yang terus berjalan setiap hari tentunya membuat usaha pengurangan sampah tidak bisa berproses dengan cepat.

 

Di Desa Sentul sendiri, sampah sudah menjadi masalah yang turun menurun. Berbagai usaha sudah dikerahkan oleh pemerintahan desa untuk mengurangi jumlah sampah atau menyediakan tempat pembuangan yang layak, tapi nihil. Sulitnya perizinan dan volume sampah yang makin bertambah setiap harinya membuat warga desa terus mengeluhkan masalah ini. Akhirnya, jalan pintas diambil untuk mengontrol jumlah sampah yang ada yaitu dengan dilakukannya pembakaran sampah, terutama untuk sampah-sampah anorganik. Warga memilih cara ini karena dalam waktu sekejap, sampah yang menumpuk di rumah atau pekarangan mereka hilang. Masalahnya lalu bertumpu pada sampah organik yang juga mereka hasilkan dari kegiatan sehari-hari kebanyakan tidak hancur dibakar. Maka dari itu, solusi lain untuk pengolahan sampah organik di Desa Sentul perlu dikembangkan.

 

“Permasalahan utama di sini itu memang sampah, Mas. Dari tahun ke tahun memang sampah jadi masalah terus.” Ujar salah satu perangkat Desa Sentul Jumat (21/7/2023) setelah pemaparan program kerja tim II KKN Undip di balai desa.

 

Melalui program kerja multidisiplin Kuliah Kerja Nyata Tim II Undip 2023, tim KKN Undip yang diterjunkan di Desa Sentul melaksanakan “Program Sosialisasi Kesadaran Limbah Rumah Tangga guna Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat”. Kegiatan ini bertujuan untuk menawarkan solusi atas masalah sampah yang selalu membuntuti Desa Sentul. Melihat keadaan geografis dan mayoritas pekerjaan yang ditekuni masyarakatnya, yaitu pertanian, pupuk organik cair dianggap merupakan solusi yang cocok untuk dikenalkan sebagai penyokong kegiatan bertani mereka sehari-hari.

 

Program kerja multidisiplin yang mewajibkan keterlibatan minimal 3 fakultas yang tergabung dalam tim KKN ini melibatkan para mahasiswa yang berasal dari jurusan hukum, teknik geologi, biologi, akuakultur, dan agribisnis. Masing-masing keilmuan memiliki tanggung jawabnya, tetapi yang berperan paling besar adalah mahasiswa dari jurusan biologi dan agribisnis. Dibantu dengan teman-teman satu tim, percobaan pembuatan pupuk dari berbagai macam limbah organik telah dilakukan sebelum jadwal pemaparan materi berlangsung sebagai adanya contoh nyata yang bisa diberikan kepada masyarakat.

 

Berkolaborasi dengan puskesmas, sesi pemaparan materi dilangsungkan dengan seluruh warga Desa Sentul sebagai peserta. Materi disampaikan melalui penjelasan PowerPoint dan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair dengan sisa makanan yang sudah disiapkan. Warga pun menyambut antusias program ini karena manfaat yang bisa mereka dapatkan setelahnya, terutama bagi pemilik sawah yang ada di Desa Sentul. Proses pembuatan yang mudah dan penggunaan bahan yang mudah ditemukan membuat minat warga untuk mencoba membuatnya sendiri semakin meningkat.

 

Proses pembuatan pupuk cair berlangsung dengan pencampuran sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, lalu diberi Em4 yang mengandung bakteri dimana dia berfungsi membantu pembusukan. Bakteri yang dikandung Em4 harus diberi makan menggunakan larutan gula jawa agar tumbuh kembangnya cepat dan bisa melaksanakan tugas dengan baik. Setelah itu, campuran pupuk cukup didiamkan selama 2 minggu sebelum pupuk organik cair siap digunakan dengan mencampurnya bersama air.

 

“Bagus sekali ini. Saya itu punya sawah, tapi akhir-akhir ini susah mencari pupuk yang pas. Inginnya pakai yang organik agar hasilnya besar, tapi susah cari yang bagus.” Komentar ketua RT 5 saat sesi tanya jawab pada Jumat (2/8/2023).

 

Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan warga dapat menemukan solusi untuk permasalahan sampah organik dan bisa membantu mengembangkan kegiatan pertanian yang ada di Desa Sentul.